sejauh mata memandanghamparan kilau keemasan
sepertinya ini puncak angan-angan
namun apapun yang pernah tergenggam pasti akan memudar lalu hilang
hitungan kepemilikan
baptis sosialita
yang sejatinya buaian fantastika. hits namun kitsch, hujan blitz, padahal gulita
naik-naik ke puncak gunung kasta
mati lelah karena terlalu berusaha
mari tertawa di pemakamannya
lencana kepemimpinan legitimasi kuasa
yang sesungguhnya mainan monyet saja. insting hewani, primitif, berias budaya
sikat-sikut ke puncak mercu kuasa
mati naas tertimpa berat perutnya
mari kencingi batu nisan kuburnya
sejauh pandang mata
hamparan kilau emasnya
sepertinya puncak angan
ini buai ini buai
buain fantastika
ini buai ini buai ini buai
ayun buai zaman
sejauh mata memandang
hamparan kilau keemasan
sepertinya ini puncak angan-angan
namun apapun yang pernah tergenggam
pasti akan memudar lalu hilang


No comments:
Post a Comment